Friday, October 23, 2009

Kisah Hannah Yang Luar Biasa

Pagi hari tanggal 8 Februari 2006, Carol Dupree membuka pintu rumahnya di Norfolk, Inggris. Menantu laki-lakinya Ashley Terradez berdiri di depan pintu. Di balik pundak Ashley, Carol bisa melihat anaknya, Carlie, menanti di mobil menggendong Hannah di pelukannya.

Beberapa menit sebelumnya, mereka mengantarkan dua kakak laki-laki Hannah, Zach dan Josh. Mereka berdua akan tinggal dengan kakek dan neneknya sementara ayah dan ibunya membawa Hannah ke Great Ormond Street Children Hospital di London.


Setelah tiga tahun yang menyedihkan, kematian mulai datang hendak mengambil hidup Hannah. Dia bukanlah anak pertama yang akan mati di keluarga Dupree, juga di keluarga Terradez. Bahkan kematian anak-anak sepertinya mengikuti keluarga ini dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Yang lebih buruk sekarang Hannah yang kena gilirannya.

Mereka sudah menjadi orang percaya lahir baru, dan meletakkan harapan sepenuhnya pada Yesus Kristus. Keluarga itu percaya Allah bisa melakukan mujizat. Allah bisa menyembuhkan Hannah, tetapi mereka tidak tahu apakah Allah mau melakukannya.

Carol sekali lagi dipenuhi oleh ketakutan. Oh, tidak Tuhan. Tolong, jangan Hannah! Dia hampir tidak dapat berkata-kata. “Kenapa engkau kembali?” Carol bertanya pada Ashley.

“Perjalanan ke rumah sakit cukup jauh,” Ashley menjelaskan. “Di mobilku tidak ada CD player. Apakah kau punya kaset-kaset yang bisa kami dengarkan dalam perjalanan?”

Carol berpikir sejenak. Sekarang adalah jaman digital. Kaset sudah hampir tidak ada. Tapi dalam pemikirannya, Carol bisa melihat beberapa kaset yang tersimpan di bagian belakang sebuah laci perlengkapan. “Ya, saya menyimpan beberapa kaset tua,” katanya. “Saya akan ambilkan untukmu.”

Kuasa Dalam Kemitraan

Selama bertahun-tahun, Andrew dan mitra-mitranya telah membagi-bagikan jutaan kaset-kaset pengajaran secara gratis. Perjalanan kesembuhan ini dimulai dengan salah satu kaset-kaset itu yang berjudul, “Identitas Barumu di dalam Kristus,” yang dikirim tahun 1990 ke Inggris. Setelah dibagi-bagikan, salah satu kaset itu berakhir di laci di sebuah rumah orang percaya baru, Barrie dan Carol Dupree.

Kaset itu hanya tergeletak disana selama hampir lima belas tahun, menunggu hari ini datang, ketika akhirnya kaset ini akan muncul dan menuntaskan tugasnya. Pada saat mereka menyetir ke London, Ashley dan Carlie mendengarkan kaset itu. Mereka saat itu berada di ujung tanduk, benar-benar dalam keadaan terjepit.

Hannah, anak perempuan mereka yang berusia tiga tahun, telah gagal untuk tumbuh dengan sehat semenjak lahir. Dia akan minum sebentar dari botol susu dan kemudian muntah-muntah. Hannah terus menerus tidur dan terkena serangan panas tinggi. Setelah menghabiskan minggu pertama di rumah sakit, yang dapat dilakukan Ashley dan Carlie adalah membawanya pulang, membangunkannya setiap dua jam, dan mencoba untuk membuat Hannah bisa menerima nutrisi meskipun sangat sedikit.

Anak ini tidak pernah perlu disapih. Pada usia sepuluh bulan Hannah akan tersedak, tercekik, muntah-muntah, dan membiru kalau tidak makan sesuatu yang berbentuk bubur yang sangat halus. Dia selalu terbangun karena sakit perut yang tidak dapat diredakan. Dia memiliki sedikit energi dan sangat cepat lelah.

Setelah setahun, para dokter di rumah sakit anak-anak London mengkonfirmasi diagnosis mereka. Hannah menderita penyakit kekebalan tubuh yang langka yaitu eosinophilic enteropathy, yang artinya tubuh Hannah alergi terhadap segala jenis makanan. Hampir semua makanan diserang oleh sistem kekebalan tubuh dan kemudian ditolak oleh tubuhnya.

Hannah terus menerus dalam kesakitan dan berat badannya turun drastis. Seiring berjalannya waktu, dia juga menjadi alergi pada protein. Dia kehilangankontrol usus dan kandung kemihnya. Dokter berkata bahwa ini adalah kondisi terparah yang pernah dia lihat. Penyakit ini sungguh amat keji.

Tidak ada obat yang bisa diberikan, hanya ada satu metode radikal untuk bertahan: selang makanan. Setelah dua tahun, sebagai jalan keluar terakhir, para dokter sepakat untuk memasukkan sebuah selang dalam perut Hannah. Dia diberi makan formula amino acid yang tidak mengandung protein and alergen. Kemanapun dia pergi, Hannah harus “disambungkan” dengan sebuah pompa dan pompa itu harus disteril dengan sangat teliti dan diisi lagi setiap beberapa jam. Pompa yang diletakkan dalam tas punggung anak-anak ini akan menjadi beban yang harus dibawa Hannah seumur hidupnya.

Ternyata metode itu tidak bertahan lama. Mereka perlu kembali ke rumah sakit di London karena tubuh Hannah mulai menolak formula amino acid itu harapan medis terakhirnya. Kisah gejala-gejala berupa kesakitan, teriakan, muntah-muntah, dan diare itu kembali terjadi.

Benih Firman

Sewaktu mereka mendengarkan kaset kotbah Andrew di dalam mobil, Carlie memandang anak perempuannya yang terlihat lelah tidur di pelukannya. Dia mendengar Andrew berkata bahwa mereka telah menerima kesembuhan dalam penebusan Yesus Kristus, “Oleh bilur-bilurNya kita telah disembuhkan.” Keterangan waktunya terjadi di masa lampau. Ini adalah masalah yang sudah selesai.

Hannah memakai baju yang dibuat untuk bayi usia sembilan bulan. Di dalam tiga tahun kehidupannya, berat badannya tidak pernah mencapai level krisis di grafik pertumbuhan anak-anak. Jika Hannah sudah disembuhkan, Carlie meyakinkan dirinya untuk masuk ke dalam kenyataan itu.

Andrew berkata bahwa Allah telah memberikan kuasa pada orang percaya untuk melawan setan, memerintahkan kesembuhan, dan mengusir gejala-gejala penyakit. Carlie mengusap kepala Hannah dengan lembut. Rambutnya yang dulu merah terang, sekarang menjadi kusam, dan segumpal rambut jatuh ke tangan Carlie. Carlie bertambah marah pada penyakit yang jahat ini dan bertekad bahwa jika yang dikatakan Andrew benar, maka dia akan mengejarnya dengan segenap hati demi anak perempuannya.

Dalam keadaan yang terjepit, Firman Tuhan dari kaset itu bertumbuh di tanah subur dalam hati mereka. Ashley juga sepenuhnya sepakat dengan Carlie, istrinya.

Ketika kaset tua itu sudah selesai diputar, Ashley dan Carlie telah mendengar kabar baik yang sepertinya terlalu baik jadi kenyataan--bahwa Allah ingin Hannah sehat! Dia tidak hanya dapat menyembuhkannya, tetapi Dia mau, dan Dia sudah menyembuhkan Hannah! Mereka tidak pernah mendengar perkataan itu sebelumnya, dan setelah mendengar untuk pertama kalinya, pengharapan yang baru timbul dalam hati mereka. Mereka berdua bersehati memegang teguh pengajaran itu seperti pelampung yang dilemparkan pada orang yang hampir tenggelam. Mereka memutar balik kaset itu dan memainkannya lagi.


Memperbarui Pikiran Mereka

Di rumah sakit, para staf mengusahakan yang terbaik untuk membuat Hannah nyaman. Sementara itu, Ashley mencari situs Andrew Wommack di internet. Dia menemukannya dan sangat terkejut bahwa pengajaranpengajaran berharga itu bisa dia dapatkan secara gratis. Dia mendownload semua pengajaran MP3 yang tersedia ke dalam iPodnya dan mulai memperbarui pikirannya. Carlie juga melakukan hal yang sama.

“Kami tidak pernah mendengar Firman dibukakan sedemikian jelas dan sederhana,” kata Carlie, mengingat saat istimewa itu. “Firman itu berakar di dalam hati kami dan menjadi semakin nyata bagi kami dibandingkan apa kata dokter.”

Keluar dari Mulut Anak-Anak

Selama lima minggu Hannah tinggal di rumah sakit. Carlie menemaninya, dan dihibur dari waktu ke waktu oleh Opa dan Oma Terradez. Ashley harus datang pulang-pergi, karena ada urusan bisnis. Namun ia senantiasa mendengarkan lebih banyak lagi pengajaran dari Andrew dan membagikannya pada Carlie.

Suatu malam, pada saat Carlie meninabobokan Hannah di rumah sakit, Hannah ikut berdoa. Dua kakak laki-laki Hannah selalu mengulangi setiap perkataan ayah dan ibu mereka, tapi Hannah tidak. Dia selalu ingin berdoa dengan katakatanya sendiri. “Tuhan Yesus sayang,” katanya, “terima kasih karena Engkau mengasihiku dan menyembuhkan aku. Jagailah Zachary dan Joshua dan Mama dan Papa. Amin.”

Tiba-tiba, Carlie mendengarkan anak perempuannya untuk pertama kali. Di dalam iman kanak-kanaknya, Hannah selama ini senantiasa mendoakan kebenaran yang luar biasa. Dia selalu berterima kasih pada Yesus untuk kesembuhannya. Keterangan waktu masa lalu. Sudah selesai. Lonjakan iman menyapu Carlie. Manifestasi kesembuhan yang telah diselesaikan oleh Yesus dengan jelas sudah sangat dekat pada Hannah.

“Lain kali jika Andrew datang ke Inggris,” kata Carlie pada Ashley,”kita akan pergi dan menemui dia dengan cara apapun.”

C
ampur Tangan Allah Yang Istimewa

Dengan inspirasi yang datang tiba-tiba, Ashley kembali membuka situs Andrew. Dia mencari jadwal kotbahnya dan hampir-hampir tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Andrew besok akan memulai konferensi di Charis Bible College di Walsall, Inggris! Dan, sepertinya adalah konfirmasi dari waktunya Allah, para dokter mendekati mereka dan menganjurkan agar Hannah dibawa pulang. Mereka merasa perlu memberikan Hannah “istirahat” dari segala macam tes dan jarum suntik.

Ketika mereka bersiap-siap masuk ke mobil, Ashley berkata pada Carlie, “Carlie, kita tidak pernah mendengar seorang pengajar yang begitu positif dan mengajarkan bahwa Allah selalu berkehendak untuk menyembuhkan. Orang lain berkata pada kita kadangkala Allah tidak menyembuhkan. Andrew menolak hal ini, dan sekarang, aku juga menolaknya. Ketika Andrew berdoa untuk Hannah, aku percaya dia akan sembuh.”

“Saya setuju 100%”, jawab Carlie.

“Suatu kali dalam konferensi itu,” Carlie ingat, “kami terus menunggu kesempatan agar Hannah didoakan.” Di hari terakhir, hari ketiga konferensi, Hannah menunjukkan gejala penderitaan yang luar biasa. Muntah-muntah, diare, sakit perut, dan teriakannya tidak bisa lagi ditoleransi. Ashley dan Carlie berjuang melawan keputusasaan. Pilihannya hanya dua saja, Hannah sembuh di hari terakhir, atau dia mati.

Campur Tangan Allah yang Kedua

Ketika mereka menghadiri sesi kotbah pagi hari, Hannah mengalami sakit yang amat sangat sampai-sampai Carlie harus pergi ke ruang belakang khusus untuk ibu dan bayi. Dia melihat Hannah menderita, berteriak-teriak dan menggeliat di lantai. Ibu-ibu yang lain mengira bahwa Hannah rewel tanpa kendali dan membawa anak-anaknya keluar, meninggalkan Carlie dan Hannah hampir seorang diri.

Ashley bergabung dengan Carlie dan mereka berbicara untuk pergi dan pulang ke rumah. Dengan adanya Hannah disana akan sangat mengganggu banyak orang.

Ketika mereka hampir menyerah, Allah mengirimkan bantuan. Leslie Decker, istri dari direktur Charis Bible College Inggris, masuk ke ruangan. Ditengah-tengah teriakan kesakitan Hannah, dia mulai melayani Carlie dan Ashley. Ketika Lesley berdoa, Hannah tertidur pulas, membuat semua orang jadi lega. Lesley berjanji bahwa dia akan kembali ke ruangan itu bersama dengan Andrew, dan dia akan mendoakan Hannah.

Ketika sesi itu berakhir, Andrew dan Jamie datang. Mereka pertama-tama mendengarkan cerita Carlie dan Ashley tentang sakit si Hannah.


“Setelah mendengarkan, dia berkata bahwa kesembuhan bagi Hannah itu gampang sekali bagi Yesus dan bahwa yang kita perlukan hanya percaya dan bersepakat dengan dia dalam doa,” kenang Ashley. Dengan ekspresi keyakinan Andrew, Ashley merasakan imannya bangkit, ketidakpercayaan dan keputusasaan itu pergi.

Andrew dengan tenang mengambil otoritas atas setan, berkata bahwa dia harus pergi, dan kemudian dia memerintahkan tubuh Hannah untuk berhenti menyerang makanan dan untuk menjadi sehat. Keluarga Terradez berpegang pada setiap perkataan dalam doanya yang sederhana, sepakat sepenuhnya dengan janjian Allah bagi mereka. Andrew berkata pada Carlie dan Ashley bahwa iman mereka harus dibuktikan—mereka perlu berjalan dengan iman percaya mereka.

Seorang ibu yang lain tetap tinggal di ruangan itu bersama mereka sewaktu doa. Dia mengambil foto Hannah saat dia tidur setelah Andrew pergi. Mereka beresama-sama mendiskusikan jenis-jenis makanan lembut yang mungkin bisa diberikan pada Hannah untuk mempermudah tubuhnya kembali ke cara makan yang normal. Setelah sekian lama kekurangan gizi dan tidak makan, makanan yang salah bisa membunuhnya. Mereka ingin bertindak dalam iman, tetapi juga ingin menjadi bijak.

Hannah terbangun. Dia benar-benar tenang. Ashley membungkuk dan berkata, “Hannah, sewaktu engkau tidur, Yesus menyembuhkanmu.”

Tanpa ragu-ragu, seketika itu juga wajahnya menjadi ceria dan berkata, “Kalau begitu aku mau pergi ke McDonald’s!”

Carlie menatap Ashley dengan terkejut. “Dia selalu unggul dalam iman daripada kita,” katanya.

Kakak Hannah, Zachary, yang berusia lima tahun menambahkan, “Karena Hannah sudah sembuh, sekarang dia tidak perlu selang lagi.”

Hannah menambahkan, “Ya, dan aku bisa makan apapun yang aku mau sekarang!”

Perkataan itu mengkhiri segala pergumulan di kepala mereka. Carlie segera melepaskan selang makanan Hannah. Dan dia menyingkirkan dan menyimpan obat-obat mahal yang telah digunakan setiap jam untuk mempertahankan hidupnya.

Mereka tidak bisa menemukan McDonald dan sebagai gantinya pergi ke Kentucky Fried Chicken. Siang itu Hannah makan chicken nuggets, es krim, yogurt, keju, coklat, dan jus buah—segala jenis makanan!

Pada saat Ashley melihat Hannah makan, dia tidak bisa menahan sukacitanya. Dia mengirim sms ke ibunya, Linda, di Essex, Inggris: “Puji Tuhan. Hannah sudah sembuh..Dia makan seperti prajurit…Yesus menyembuhkan dia 100%. Seperti FirmanNya dalam 1 Petrus 2:24.”

Setelah makan, keluarga Terradez kembali ke masuk ke mobil dan kembali untuk menghadiri sesi sore konferensi. Mereka bersorak dengan sukacita dan kekuatan ilahi. Mereka ingin bersaksi di hadapan banyak orang bahwa kehendak Allah selalu ingin menyembuhkan, dan yang perlu kita lakukan adalah percaya dan mengambil otoritas dalam Kristus.

Namun tiba-tiba, suara yang mengerikan mendatangkan ketakutan pada semua orang dalam mobil. Dari kursi anak-anak di bangku belakang, Hannah mulai tersedak dan batu-batuk. Suara yang tidak asing ini adalah gejala yang sudah pasti, pasti akan menuju pada muntah-muntah, sakit yang amat sangat, dan diare! Dua kakak Hannah mulai menyingkir takut kena tumpahan.

Dalam sekejap Ashley ingat pengajaran Andrew tentang berhenti bicara pada Allah mengenai masalah namun bicaralah pada masalahmu tentang Allah. Dia berbalik dan berkata, “Gejala tersedak, tercekik, dalam nama Yesus, aku perintahkan engkau untuk berhenti!”

Rasa tenang meliputi Hannah. Dia menelan dan berhenti tersedak. Dua kakak laki-lakinya keluar dari persembunyian. Beberapa saat kemudian, dia sudah tertawa-tawa dan bermain dengan mereka lagi.

Beberapa hari kemudian, kejadian yang sama terulang lagi sekali saja, dan berakhir dengan ending yang sama.

Sejak di Walsall ketika Carlie melepas selang makanan, benda itu tidak pernah dipakai lagi. Mereka juga tidak pernah menggunakan obat-obat mahal yang dulu perlu untuk mempertahankan hidup Hannah.

Gadis Mujizat

Ketika Hannah dibawa ke rumah sakit anak-anak, para dokter tidak memiliki penjelasan atas perubahan yang luar biasa dalam dirinya. Dia makan semua yang dia mau, tidak ada gejala buruk lagi, dan berat badannya mulai bertambah. Warna rambutnya sudah kembali, matanya cemerlang, dan energinya tidak terbendung. Mereka tidak bisa menemukan hal yang salah padanya. Bahkan hasil tes darah kembali dengan sempurna.

Setelah sembilan bulan makan dengan sehat, mereka akhirnya memutuskan untuk mengambil selang makanan dari perut Hannah. Ketika Hannah tidur di ranjang rumah sakit, mereka menggelengkan kepala dan menulis “mujizat” di atas laporan medisnya. Mereka memanggil Hannah “gadis mujizat” sampai hari ini.

Berkat Bagi Keluarga

Pada saat mereka mulai memahami otoritas di dalam Yesus, Ashley dan Carlie tidak pernah melihat ke belakang. Mereka kembali ke rumah dan menjualnya. Mereka pindah ke Walsall untuk bergabung dengan Charis Bible College dan membenamkan diri mereka dalam kebenaran yang telah membuat perbedaan besar bagi Hannah.

Dua keluarga besar mereka juga bergabung. Barrie dan Carol Dupree; bersama-sama dengan orang tua Ashley, Daniel dan Linda Terradez; menjual rumah dan usaha mereka untuk pindah ke Walsall dimana mereka semua menghadiri CBC dan direndam dalam Firman Tuhan yang mengubah kehidupan.

Dimanapun mereka dapat menceritakan kisah ini, Ashley dan Carlie akan berterima kasih pada semua mitra Andrew Wommack Ministries yang membantu membuat mujizat ini terjadi. Sumbangan merekalah yang membuat kaset-kaset, CD dan pelayanan melalui situs internet tersedia bagi semua orang yang membutuhkannya. Mereka juga sangat beryukur pada orang-orang yang mendukung visi dan pelayanan Charis Bible Colleges di seluruh dunia. “Tanpa jalan masuk dalam kebenaran itu, dan menerima pengajaran yang begitu jelas, kami mungkin tidak akan pernah tahu kebenaran itu sendiri.”

Hanya Surga Yang Tahu

Jadi bagaimanakah perjalanan kesembuhan ini terjadi? Ini dimulai dengan seorang mitra yang memberikan sumbangan di tahun 1990 sehingga kaset gratis itu boleh ada, “Identitas Barumu di Dalam Kristus”, kemudian digandakan dan dikirim ke Inggris. Kaset ini menunggu seperti benih, disingkirkan dalam sebuah laci, sampai harinya tiba dan ia menggulirkan rentetan peristiwa yang luar biasa.

Hanya surga yang akan menyingkapkan berapa banyak sahabat dan para mitra yang terlibat dalam panen Firman Allah melalui pelayanan ini.

Temuilah Hannah sendiri, dan keluarganya yang luar biasa, di dalam DVD Perjalanan Kesembuhan, Volume 1, baru saja dirilis oleh Andrew Wommack Ministries. Sewaktu mendokumentasikan film ini di bulan November 2007, Stephen Bransford, produsernya, diberitahu bahwa Hannah sering mengarang lagu untuk Yesus. Tapi ketika dia mencoba merekam nyanyian Hannah, gadis cilik ini menjadi malu dan terdiam. Ketika Carlie bertanya bisakah Hannah menyanyi satu lagu saja di depan kamera, Hannah berbisik, “Tidak Mama, lagulagu ini hanya buat Yesus.”


No comments:

Post a Comment