Seorang pria, yang telah menghabiskan seluruh hidupnya di padang
gurun, berkunjung ke rumah temannya. Pria ini sama sekali belum pernah
melihat kereta api maupun relnya. Suatu hari, saat dia berdiri di
tengah rel, dia mendengar siulan keras, tapi dia tidak tahu dari mana
sumbernya. Tak pelak lagi, dia ditabrak oleh kereta api yang lewat dan
terlempar ke seberang rel. Untungnya, kereta itu berjalan lambat
sehingga dia hanya mengalami luka-luka ringan, sedikit patah tulang
dan memar-memar :)
Setelah beberapa minggu dirawat di rumah sakit, luka-lukanya telah
sembuh. Sore harinya, dia menghadiri pesta yang diadakan di rumah
temannya. Saat di dapur, pria ini mendengar teko air mengeluarkan
siulan. Pria ini langsung mengambil tongkat besi yang ada di rak dan
langsung memukul teko air itu sampai menjadi lempengan logam yang
tidak jelas bentuknya. Temannya yang mendengar suara gaduh, segera
berlari ke dapur.
"Mengapa kamu menghancurkan tekoku yang bagus ini?" tanya temannya
dengan marah.
Pria padang gurun tadi menjawab, "Teman, kamu harus segera membunuh
makhluk ini selagi kecil. Kalau tidak, saat besar nanti dia bisa
membunuh orang."
Tuesday, November 3, 2009
Siulan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment