Thursday, October 29, 2009

Perjalanan Panjang Mengenal Kristus 1

Saya senang sekali membaca kumpulan kesaksian di Sahabat Surgawi. Dan saya juga rindu untuk berbagi pengalaman hidup saya selama mengiring Tuhan Yesus. Sudah banyak berkat yang saya dapatkan selama saya mengiring Tuhan. Tapi saya belum pernah saksikan ditempat umum, maupun lewat internet. Saya hanya sering saksikan dalam kelompok FA saya dan pada teman teman saya. Tapi setelah saya membaca kesaksian saudara semua di Sahabat Surgawi, Tuhan juga gerakan hati saya untuk juga bersaksi lewat media ini karena saya percaya akan lebih banyak orang yang membaca kesaksian kita dan nama Tuhan aka lebih dimuliakan...Amin!

Bagian pertama saya akan bersaksi yaitu tentang "Bagaimana Tuhan memanggil saya". Sungguh suatu karunia yang besar buat hidup saya kalo saya bisa mengenal dan percaya pada Tuhan Yesus bahkan bisa menjadi saksiNya. Saya dilahirkan dari keluarga muslim. Keluarga besar dari ayah saya adalah penganut agama yang fanatik. Kakek saya kyai haji yang disegani, ayah saya keluaran dari pesantren. Tapi keluarga besar dari ibu kristen. Tapi semenjak menikah ibu ikut kepercayaan dari ayah saya. Dan saya pun lahir dan dididik dalam lingkungan muslim. Bahkan sejak kecil saya di rumah saya yang paling rajin sembahyang, pengajian, madrasah dll. Pokoknya moto hidup saya adalah "jangan pernah tinggalkan sholat yang lima waktu".

Tapi kasih karunia Tuhan sungguh ajaib buat saya. Lewat kesaksian hidup dari orang orang kristen di lingkungan saya, hati saya dijamah Tuhan. Saat itu belum ada metode penginjilan ditempat saya. Jadi tidak ada orang yang mengajak saya ke gereja atau mengenalkan nama Yesus pada saya. Tapi karena rumah saya dekat dengan gereja, tiap minggu saya melihat orang kristen pergi ke gereja. Saya lihat kalo hari minggu mereka begitu bersukacita bersama sama ke gereja. Saya dan kakak saya jadi suka memperhatikan mereka dan mulai timbul kerinduan untuk lebih tahu apa sih yang bikin mereka begitu gembira kalo hari minggu? Terus juga kami perhatikan kehidupan mereka sehari hari, orang kristen itu hidupnya kok ga ada yang kekurangan ya?

Dan mereka sungguh orang yang murah hati, selalu menolong orang lain, dan hidupnya rukun satu sama lain. Beda banget dengan tetangga saya yang suka bertengkar, suka fitnah pokoknya ribut melulu. Mulai disitu saya dan kakak saya jadi sering berfikir, pengen juga nih kaya orang kristen. Tiap minggu ke gereja, hidupnya penuh damai, tapi gimana caranya ya? Abis ga ada yang ngajakin, dan ga tau apapun tentang kekristenan. Tapi yang jelas sejak saat itu kami berdua jadi selalu suka kalo minggu diam di rumah, dengerin khotbah pendeta dari rumah. Karena kalo di gereja khotbahnya kan pake speaker yang kayak di masjid itu. Jadi suaranya bisa kedengaran sampai rumah saya. Jadi kami berdua suka curi curi dengerin pendeta khotbah dan suka ikutan nyanyi haleluya di rumah. Ibu saya menegur karena nanti kedengaran orang, saya kan islam kok nyanyi haleluya. Iya ya...kami jadi tersenyum geli sendiri. Tapi ternyata rasa ingin tau saya tentang Yesus begitu besar, kami berdua mulai tanya tanya pada ibu saya karena dulu kan ibu juga kristen. Jadi ibu mulai cerita kalo dulu juga rajin sekolah minggu, ke gereja. Tapi karena menikah dengan ayah jadi ya harus ikut keyakinan ayah saya.

Terus hati kami mulai tambah berkobar kobar untuk lebih tahu, tapi gimana? Akhirnya ibu saya menyarankan saya untuk kirim surat pada pakde saya di Jawa (pakde:kakak laki laki ibu), karena kami tinggal di Bengkulu. Pakde saya seorang hamba Tuhan di kota Salatiga dan dosen di UKSW. Jadi kami kirim surat dan tanya gimana caranya untuk menjadi orang kristen dll. Tapi pakde saya menjawab dengan bijaksana bahwa semua agama baik, tapi kami terus mendesak pakde  bahwa kami benar benar ingin jadi orang kristen dan ke gereja tapi ga tau caranya.

Akhirnya pakde kasih saran,  jalan satu satunya kami harus pindah sekolah di Jawa dan ikut pakde. Nanti pakde akan membimbing untuk masuk kristen. Tapi harus dibicarakan dengan orangtua dulu, minta ijin musyawarah keluarga. Wah....hati kami bersorak gembira dan kami langsung bicarakan dengan ibu terlebih dulu. Karena ayah sedang kerja keluar kota. Kami minta ibu untuk menyampaikan isi hati kami pada ayah, karena kami tidak berani bicara langsung. Hati kami rasanya tak sabar menunggu ayah pulang. Dan setelah ayah pulang,singkatnya kami adakan musyawarah keluarga.

Saya berdua dengan kakak perempuan saya yang ingin masuk kristen. Sedangkan adik saya masih kecil. Dan singkatnya Puji Tuhan ayah tidak menghalangi niat kami, ayah hanya bilang kami sudah besar dan sudah bisa menentukan jalan sendiri. Kalo memang sudah bulat niat untuk masuk kristen, sebagai orangtua tidak bisa memaksa untuk menghalangi niat kami. Kami sangat terharu dan bersyukur karena Tuhan menjamah hati orangtua kami.

Akhirnya kami putuskan setelah kenaikan kelas kami akan pindah sekolah di Jawa ikut pakde, saat itu kami kelas dua SMP. Dan setiap hari kami selalu berdebar debar karena tidak sabar ingin segera pindah ke Jawa sehingga bisa ke gereja. kami sering utarakan perasaan kami pada ibu, dan ibu hanya bilang sabar tunggu sampai kenaikan kelas. Dan pada akhirnya kami sekeluarga pindah semua ke Jawa, karena orangtua kami berpikir kalo kami berdua sekolah di Jawa, kalo mereka kangen jauh sekali kalo ingin menengok kami. Jadi akhirnya semua harta benda dijual dan kami sekeluarga pindah ke Jawa. Wow....kami berdua sangat gembira sekali menyambut hari kepindahan kami. karena kami udah ga sabar pengen ngerasain pergi ke gereja dan jadi orang kristen.

Akhirnya hari yang dinanti tiba, setelah kami tiba di Jawa hari minggunya saya dan kakak saya langsung ikut nenek kami ke gereja. Wah...tak terlukiskan perasaan kami saat kami sudah memasuki halaman gereja. Rasanya kami ingin berteriak supaya semua orang tau,

WOW....KAMI SEKARANG UDAH KE GEREJA DAN JADI ORANG KRISTEN!!!

Tapi perasaan itu kami pendam dihati. Yang jelas sepanjang hari itu kami begitu bersukacita walaupun di gereja kami ga ngerti apa apa. Karena gereja Jawa, jadi khotbahnya pake bahasa jawa. Pokoknya kami udah ke gereja aja hati kami udah sangat bersuka cita. Tapi ternyata di hari pertama kami baru ikut Tuhan kami udah harus pikul salib, saudara. Karena ternyata waktu kami sedang di halaman gereja ada saudara dari bapak saya yang melihat kami waktu naik bis melewati jalan di depan gereja. Dan babak pertama perjalanan kami dalam mengiring Yesus pun dimulai dengan hal yang tidak pernah kami duga sebelumnya.

Nanti di kesaksian yang selanjutnya akan saya ceritakan secara detail suka duka kami dalam mengiring Tuhan dan banyak salib yang harus kami pikul untuk mengiring Tuhan. Saya berharap saudara saudara tidak bosan membaca kesaksian saya yang panjang ini. Karena kasih Tuhan sungguh indah dalam hidup kami. Dan yang saya ingin tekankan melalui kesaksian pertama saya ini yaitu kalo hidup kita sebagai orang kristen bisa menjadi saksi yang hidup,maka tanpa kita sadari kita bisa menarik jiwa jiwa untuk mengenal Kristus. Jadi yang utama adalah jadilah surat Kristus  yang terbuka yang bisa dibaca oleh semua orang. Maka Tuhan akan membuat hidup kita bisa menjadi berkat bagi orang dunia. Seperti kami yang dimenangkan Tuhan melalui kesaksian hidup dari orang kristen di lingkungan kami. Mari kita juga jadi saksi yang hidup melalui perbuatan kekristenan kita supaya orang lain juga dimenangkan lewat hidup kita. Amin!!! Praise the Lord.....


No comments:

Post a Comment